Total Pageviews

Thursday 23 May 2013

PLAMBING DAN INSTRUMENTASI




INDEX.JPEG

FUNGSI DAN JENIS PERALATAN PLAMBING

Fungsi peralatan plambing
  • Menyediakan air bersih ke tempat2 tertentu dg tekanan cukup dan air panas bila diperlukan
  • Menyalurkan air kotor dari tempat2 tertentu tanpa mencemari lingkungan
  • Menyediakan air untuk mencegah kebakaran
Jenis peralatan plambing
  • peralatan untuk penyediaan air bersih/minum
  • Peralatan untuk penyediaan air panas
  • Peralatan untuk penyaluran air buangan, ven dan unit pengolahannya bila diperlukan
  • Peralatan saniter (plambing fixtures), peralatan dapur, mencuci (laundry)
  • Peralatan pemadam kebakaran
  • Peralatan pengolahan limbah padat
  • Peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, dll.

PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
  • Sistem plambing merupakan bagian yg tak terpisahkan dalam pembangunan gedung.
  • Perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilaksanakan bersamaan dg arsitek, teknik sipil, mekanikan, dan elektrikal.
  • Prosedur perencanaan
ú  Rancangan konsep
           Jenis dan penggunaan gedung
           Denah bangunan
           Jumlah penghuni
ú  Penelitian lapangan
           Survai lokasi (infrastruktur yang tersedia di lapangan)
           Diskusi dengan instansi pemerintah yang berwenang
ú  Rencana dasar
           Masalah umum:
   pertemuan dg pemilik gedung dan perancang gedung
   penyesuaian dg persyaratan gedunng dan peralatannya
           Pemilihan peralatan
ú  Rancangan pendahuluan
ú  Rencana pelaksanaan
  • Undang-undang, peraturan, dan standar

PRINSIP DASAR PENYEDIAAN AIR BERSIH
Kualitas air
  • Sesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg berlaku di wilayah yg akan dibangun. Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987 tentang air minum yang boleh dialirkan ke alat plambing, No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Kep-02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan Udara. (Untuk SNI tentang Plambing,Cek di www.bsn.or.id )
Pencegahan pencemaran air
  • Larangan hubungan pintas
  • Perlindungan terhadap pencemaran oleh peralatan lain berupa pencegahan aliran balik (backflow) dan efek siphon balik (back siphonage)
ú  peralatan yg dapat menimbulkan efek siphon balik al:
           penyimpan air (tanki air, tanki ekspansi, menara pendingin, kolam renang, kolam lainnya,)
           penampung air (bak cuci tangan, bak cuci dapur, dll)
           peralatan khusus (peralatan dapur, kedokteran, mesin cuci, sprinkler, ketel pemanas., dsb)
ú  pencegahan aliran balik dapat dilakukan dengan menyediakan celah udara atau memasang penahan aliran balik
           celah udara adalah ruang bebas berisi udara bebaqs antara bagian terencah dari lobang pipa / kran yang akan mengisis air ke dalam tanki atau peralatan plambing tersebut
           pencegah aliran balik: pemecah vakum tekan atmosfer, pemecah vakum tekanan positif, pemasangan pemecah vakum
  • Pukulan air dan pencegahannya
ú  dalam pipa secara umum
ú  dalam pipa outlet pompa à (Sofyan & Morimura,, hal 32)
devy11

PRINSIP DASAR PENYEDIAAN AIR BERSIH UMUM

  • Sistem sambungan langsung
ú  pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air.
  • Sistem tangki atap
ú  Jika system sambungan langsung tidak dapat diterapkan karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama. Air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini didistribusikan ke seluruh bangunan.
  • Sistem tangki tekan
ú  banyak diterapkan untuk perumahan dan hanya dalam kasus tertentu diterapkan pada bangunan pemakaian air besar. Prinsip kerja : air yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana/tangki tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Biasanya dirancang agar volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi air.
  • Sistem tanpa tangki (booster system)
ú  Dalam system ini tidak digunakan tangki apapun. Air dipompakan langsung ke system distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pompa utama. Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-piap utama dalam pemukiman khusus.

devy01
devy04
devy02
Laju Aliran Air à Debit Aliran Air
  • Laju aliran air dihitung berdasarkan kebutuhan air pada gedung tersebut. Hal ini bergantung pada lokasi dimana gedung tersebut berada, dan jenis pemakaian gedung itu sendiri.
















Jenis Gedung
Pemakaian Air Rata-rata sehari (liter)
Jangka waktu pemakaian air rata-rata sehari (jam)
Perbandingan luas lantai efektif/total (%)
Keterangan
1.
Apartemen
200-250
8-10
45-50
Mewah 250 liter
Menengah 180 liter
Bujangan 120 liter
2.
Restoran
30
5-7

Untuk penghuni 160 liter
3.
Restoran Umum
15
7

Untuk penghuni 160 liter
Pelayan 100 liter, 70 % dari jumlah tamu perlu 15 liter/orang utnuk kakus, cuci tangan dsb.
4.
Rumah Toko
100-200
8

Penghuni 160 liter
5.
Kantor
100
8
60-70
Setiap pegawai
6.
Toserba
3
7
55-60
Pemakaian air hanya untuk kakus belum termasuk untuk restorannya
7.
Perkumpulan Sosial
30
6

Setiap tamu
8.
Gedung ibadah
10
2

Didasarkan jumlah jemaat per hari
9
Hotel
250-300
10

Untuk tiap tamu.. Staf: 120-150l
10.
Gedung perkumpulan
150-200


Setiap tamu

Debit/Aliran Air
  • perlu ditambahkan sejumlah air untuk peralatan2 seperti:
ú  mesin pendingin kompresi-uap sebesar kira-kira 13 lt/mnt, dan jenis absorpsi kira-kira 16 lt/mnt, untuk setiap ton refrijerasi.
ú  menara pendingin (cooling tower) sebesar 0,26-0,39 lt/mnt untuk setiap ton refrijerasi, sebagai air pengisi akibat terjadinya penguapan (kira-kira 1%) dan terjadinya kabut (kira-kira 2-3%)
ú  untuk kolam air dan air mancur, sejumlah yang diperlukan untuk mengganti kehilangan airnya
Perhitungan diatas hanya untuk menghitung kebutuhan air total. Sedangkan untuk ukuran pipa dihitung berdasarkan kebutuhan puncak.

TEKANAN AIR DAN KECEPATAN ALIRAN

  • Tekanan air yang kurang mencukupi akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian air. Tekanan yang berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta mempercepat kerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinan timbulnya pukulan air. Besarnya tekanan air yang baik berkisar dalam suatu daerah yang agak lebar dan bergantung pada persyaratan pemakai atau alat yang harus dilayani.
  • Secara umum dapat dikatakan besarnya tekanan “standar” adalah 1,0 kg/cm2 sedang tekanan statik sebaiknya diusahakan antara 4,0 hingga 5,0 kg/cm2 untuk perkantoran dan antara 2,5 sampai 3,5 kg/cm2  untuk hotel dan perumahan. Disamping itu, beberapa macam peralatan plambing tidak dapat berfungsi dengan baik kalau tekanan airnya kurang dari suatu batas minimum.
Nama Alat
Tekanan yang dibutuhkan
(kg/cm2)
Tekanan Standar
(kg/cm2)
Katup gelontor kloset
0,71) 
1,0
Katup gelontor peturasan
0,422) 
Keran yang menutup sendiri
0,733) 
Pancuran mandi dengan pancaran halus/tajam
0,7
Pancuram mandi biasa
0,35
Keran biasa
0,3
Pemanas air langsung dengan bahan bakar gas
0,25-0,74) 






No comments:

Post a Comment