FUNGSI DAN JENIS PERALATAN PLAMBING
Fungsi
peralatan plambing
- Menyediakan air bersih ke tempat2 tertentu dg tekanan cukup dan air panas bila diperlukan
- Menyalurkan air kotor dari tempat2 tertentu tanpa mencemari lingkungan
- Menyediakan air untuk mencegah kebakaran
Jenis
peralatan plambing
- peralatan untuk penyediaan air bersih/minum
- Peralatan untuk penyediaan air panas
- Peralatan untuk penyaluran air buangan, ven dan unit pengolahannya bila diperlukan
- Peralatan saniter (plambing fixtures), peralatan dapur, mencuci (laundry)
- Peralatan pemadam kebakaran
- Peralatan pengolahan limbah padat
- Peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, dll.
PERENCANAAN SISTEM PLAMBING
- Sistem plambing merupakan bagian yg tak terpisahkan dalam pembangunan gedung.
- Perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilaksanakan bersamaan dg arsitek, teknik sipil, mekanikan, dan elektrikal.
- Prosedur perencanaan
ú Rancangan konsep
Jenis
dan penggunaan gedung
Denah
bangunan
Jumlah
penghuni
ú Penelitian lapangan
Survai
lokasi (infrastruktur yang tersedia di lapangan)
Diskusi
dengan instansi pemerintah yang berwenang
ú Rencana dasar
Masalah
umum:
pertemuan dg pemilik gedung dan
perancang gedung
penyesuaian dg persyaratan gedunng
dan peralatannya
Pemilihan
peralatan
ú Rancangan pendahuluan
ú Rencana pelaksanaan
- Undang-undang, peraturan, dan standar
PRINSIP DASAR PENYEDIAAN AIR BERSIH
Kualitas
air
- Sesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg berlaku di wilayah yg akan dibangun. Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987 tentang air minum yang boleh dialirkan ke alat plambing, No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Kep-02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan Udara. (Untuk SNI tentang Plambing,Cek di www.bsn.or.id )
Pencegahan
pencemaran air
- Larangan hubungan pintas
- Perlindungan terhadap pencemaran oleh peralatan lain berupa pencegahan aliran balik (backflow) dan efek siphon balik (back siphonage)
ú peralatan yg dapat menimbulkan efek
siphon balik al:
penyimpan
air (tanki air, tanki ekspansi, menara pendingin, kolam renang, kolam lainnya,)
penampung
air (bak cuci tangan, bak cuci dapur, dll)
peralatan
khusus (peralatan dapur, kedokteran, mesin cuci, sprinkler, ketel pemanas.,
dsb)
ú pencegahan aliran balik dapat
dilakukan dengan menyediakan celah udara atau memasang penahan aliran balik
celah
udara adalah ruang bebas berisi udara bebaqs antara bagian terencah dari lobang
pipa / kran yang akan mengisis air ke dalam tanki atau peralatan plambing
tersebut
pencegah
aliran balik: pemecah vakum tekan atmosfer, pemecah vakum tekanan positif,
pemasangan pemecah vakum
- Pukulan air dan pencegahannya
ú dalam pipa secara umum
ú dalam pipa outlet pompa à (Sofyan & Morimura,, hal 32)

PRINSIP DASAR PENYEDIAAN AIR
BERSIH UMUM
- Sistem sambungan langsung
ú pipa distribusi dalam gedung
disambung langsung dengan pipa utama penyediaan air.
- Sistem tangki atap
ú Jika system sambungan langsung tidak
dapat diterapkan karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama. Air ditampung
lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di
bawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya
dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini
didistribusikan ke seluruh bangunan.
- Sistem tangki tekan
ú banyak diterapkan untuk perumahan
dan hanya dalam kasus tertentu diterapkan pada bangunan pemakaian air besar.
Prinsip kerja : air yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam
suatu bejana/tangki tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Biasanya
dirancang agar volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume tangki dan 70%
volume tangki berisi air.
- Sistem tanpa tangki (booster system)
ú Dalam system ini tidak digunakan
tangki apapun. Air dipompakan langsung ke system distribusi bangunan dan pompa
menghisap air langsung dari pompa utama. Sistem ini sebenarnya dilarang di
Indonesia, baik oleh Perusahaan Air Minum maupun pada pipa-piap utama dalam
pemukiman khusus.



Laju Aliran
Air à
Debit Aliran Air
- Laju aliran air dihitung berdasarkan kebutuhan air pada gedung tersebut. Hal ini bergantung pada lokasi dimana gedung tersebut berada, dan jenis pemakaian gedung itu sendiri.
Jenis Gedung
|
Pemakaian Air
Rata-rata sehari (liter)
|
Jangka waktu
pemakaian air rata-rata sehari (jam)
|
Perbandingan
luas lantai efektif/total (%)
|
Keterangan
|
|
1.
|
Apartemen
|
200-250
|
8-10
|
45-50
|
Mewah 250 liter
Menengah 180
liter
Bujangan 120
liter
|
2.
|
Restoran
|
30
|
5-7
|
Untuk penghuni 160 liter
|
|
3.
|
Restoran Umum
|
15
|
7
|
Untuk penghuni
160 liter
Pelayan 100
liter, 70 % dari jumlah tamu perlu 15 liter/orang utnuk kakus, cuci tangan
dsb.
|
|
4.
|
Rumah Toko
|
100-200
|
8
|
Penghuni 160 liter
|
|
5.
|
Kantor
|
100
|
8
|
60-70
|
Setiap pegawai
|
6.
|
Toserba
|
3
|
7
|
55-60
|
Pemakaian air
hanya untuk kakus belum termasuk untuk restorannya
|
7.
|
Perkumpulan
Sosial
|
30
|
6
|
Setiap tamu
|
|
8.
|
Gedung ibadah
|
10
|
2
|
Didasarkan
jumlah jemaat per hari
|
|
9
|
Hotel
|
250-300
|
10
|
Untuk tiap tamu.. Staf:
120-150l
|
|
10.
|
Gedung
perkumpulan
|
150-200
|
Setiap tamu
|
Debit/Aliran Air
- perlu ditambahkan sejumlah air untuk peralatan2 seperti:
ú mesin pendingin kompresi-uap sebesar
kira-kira 13 lt/mnt, dan jenis absorpsi kira-kira 16 lt/mnt, untuk setiap ton
refrijerasi.
ú menara pendingin (cooling tower)
sebesar 0,26-0,39 lt/mnt untuk setiap ton refrijerasi, sebagai air pengisi
akibat terjadinya penguapan (kira-kira 1%) dan terjadinya kabut (kira-kira
2-3%)
ú untuk kolam air dan air mancur,
sejumlah yang diperlukan untuk mengganti kehilangan airnya
Perhitungan
diatas hanya untuk menghitung kebutuhan air total. Sedangkan untuk
ukuran pipa dihitung
berdasarkan kebutuhan puncak.
TEKANAN AIR DAN KECEPATAN ALIRAN
- Tekanan air yang kurang mencukupi akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian air. Tekanan yang berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta mempercepat kerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinan timbulnya pukulan air. Besarnya tekanan air yang baik berkisar dalam suatu daerah yang agak lebar dan bergantung pada persyaratan pemakai atau alat yang harus dilayani.
- Secara umum dapat dikatakan besarnya tekanan “standar” adalah 1,0 kg/cm2 sedang tekanan statik sebaiknya diusahakan antara 4,0 hingga 5,0 kg/cm2 untuk perkantoran dan antara 2,5 sampai 3,5 kg/cm2 untuk hotel dan perumahan. Disamping itu, beberapa macam peralatan plambing tidak dapat berfungsi dengan baik kalau tekanan airnya kurang dari suatu batas minimum.
Nama Alat
|
Tekanan yang
dibutuhkan
(kg/cm2)
|
Tekanan Standar
(kg/cm2)
|
Katup gelontor kloset
|
0,71)
|
1,0
|
Katup gelontor peturasan
|
0,422)
|
|
Keran yang menutup sendiri
|
0,733)
|
|
Pancuran mandi dengan pancaran halus/tajam
|
0,7
|
|
Pancuram mandi biasa
|
0,35
|
|
Keran biasa
|
0,3
|
|
Pemanas air langsung dengan bahan bakar gas
|
0,25-0,74)
|
No comments:
Post a Comment