Apa itu plumbing ? Anda mungkin pernah mendengar kata ini, mungkin
juga belum pernah mendengarnya. Anda pasti tahu kalau disekitar kita ada
orang yang berprofesi sebagai tukang listrik, tukang AC , tukang batu,
tukang pipa dan lain-lain. Tukang Listrik sering kita lihat memasang
kabel listrik di rumah-rumah. Tukang AC sering kita lihat memasang atau
service AC di komplek pemukiman. Tukang batu memasang bata di bangunan
rumah penduduk dan tukang pipa memasang pipa ledeng di rumah penduduk .
Pekerjaan yang dikerjakan tukang pipa inilah yang dinamakan pekerjaan
Plumbing.
Istilah plumbing sering dipakai untuk pekerjaan pipa digedung-gedung
bertingkat, baik hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran maupun gedung
pemerintahan. Gedung-gedung tersebut selain membutuhkan teknisi listrik,
teknisi AC juga sangat membutuhkan teknisi plumbing, baik saat
pembangunannya maupun setelah gedung beroperasi. Berbeda sekali jika
dibandingkan dengan diperumahan. Tukang pipa sepertinya tidak begitu
dibutuhkan seperti tukang listrik dan tukang AC atau tukang batu.
Dibangunan perumahan teknisi plumbing sering dikerjakan oleh tukang
batu. Hal ini yang menyebabkan istilah plumbing kurang dikenal.
Mengapa memilih plumbing?
Pekerjaan plumbing adalah pekerjaan yang mudah. Untuk menjadi
plumber/tukang pipa tidaklah sulit. Karena pekerjaan plumbing adalah
pekerjaan kasat mata. Orang tidak lulus SD pun bisa menguasai pekerjaan
plumbing, yang penting bisa baca tulis dan menghitung, serta bisa
membaca gambar kerja (shop drawing). Jadi lulusan apapun bisa dengan
mudah mendapatkan lowongan kerja plumbing.
Plumbing dan jenis pekerjaan teknik lainnya yang ada didalam proyek
gedung bertingkat sangat cocok bagi para pencari kerja yang belum punya
pengalaman dan mencintai pekerjaan teknik. Untuk bisa bekerja diproyek
gedung bertingkat umumnya tidak memerlukan lamaran kerja. Cukup menemui
mandor/pemborong/kontraktor plumbing yang ada diproyek tersebut. Jika
masih ada lowongan pasti akan langsung diterima. Apa lagi kalau ada yang
kita kenal pekerjanya, mandornya, pemborongya atau bos kontraktornya.
Bagi yang tidak punya kenalan diusahakan melakukan pendekatan sampai ada
yang kenal dengan kita, minimal pekerjanya. Soalnya kalau kita belum
dikenal, orang bukan tidak mau menerima kita, mereka cuma perlu tahu
kejujuran kita. Soalnya seperti juga bidang pekerjaan yang lain
pekerjaan proyek juga memerlukan orang-orang yang jujur.
Ada beberapa jenis ikatan kerja yang di terapkan kepada pekerja plaumbing di proyek-proyek bangunan besar:
Yang pertama, sistim ikatan kerja harian lepas. Sistim ikatan ini
yang paling banyak diterapkan, yaitu sistim dimana pekerja plumbing
dibayar dengan sistim hitungan harian. Meskipun dalam prakteknya
pekerja akan dibayar seminggu sekali bahkan ada yang dua minggu sekali.
Kontrakror tidak berkewajiban membayar THR dan Pesangon bila terjadi
pemutusan hubungan kerja. Sebenarnya sistim ini lebih banyak merugikan
pekerja, kaarena pekerja tidak ada surat perjanjian/agreement dengan
perusahaan kontraktor. Keunggulan sistim ini pekerja tidak banyak
dimintai persyaratan macam-macam layaknya orang melamar kerja
perusahaan. Pekerja cukup dimintai foto copy KTP atau kalau sudah ada
pekerja lain yang kenal/yang bawa langsung disuruh kerja. Sistim ini
dianjurkan untuk pekerja pemula yang belum menguasai teknik plumbing
atau yang sudah berpengalaman tapi sedang “terjepit” (menganggur).
Yang kedua, sistim kontrak. Sistim ini kedua belah pihak yaitu
kontraktor dan pekerja diharuskan menanda tangani surat perjanjian
kontrak kerja yang ditentukan masa berlakunya. Masa berlaku bisa tiga
bulan, satu tahun, atau dua tahun. Tidak ada yang lebih dari dua tahun,
karena kalau lebih dari dua tahun perusahaan kontraktor wajib mengangkat
pekerja tersebut menjadi karyawan tetap. Kerugian bagi pekerja, sistim
ini mengharuskan pekerja menyelesaikan masa kontrak harus sampai habis.
Kalau pekerja berhenti sebelum masa kontraknya habis bisa dituntut oleh
perusahaan/kontrakor. Keuntungannya dapat THR, jika diPHK sebelum masa
kontrak habis, kontraktor wajib membayar penuh gaji pekerja sesuai lama
kontrak.
Yang ketiga, Jadi karyawan tetap. Sistim ini biasanya dianut oleh
karyawan oleh perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan. Dengan
sistim ini biasanya pekerja dibayar bulanan. Dapat THR, bonus akhir
tahun, dan pesangon yang memuaskan jika di PHK.
Setelah professional, plumber (pipe fitter/tukang pipa) peluang untuk
jadi karyawan tetap sangat besar. Gedung-gedung yang baru selesai
dibangun, sangat membutuhkan operator plumbing dan teknisi plumbing.
Para plumber yang sudah berpengalaman dapat melamar digedung yang baru
dioperasikan. Akan sangat membantu jika minta rekomendasi dari
kontraktor proyek gedung yang baru dibangun tersebut.
Gaji operator atau teknisi plumbing dalam suatu gedung, biasanya
lebih kecil dari gaji proyek. Tapi saya menyarankan untuk memilih
pekerjaan yang tetap dari pada kerja yang selalu berpindah-pindah
walaupun bergaji besar. Soalnya sesuai pengalaman saya, biaya hidup
pekerja berpindah-pindah selalu lebih besar, jika dibandingkan dengan
karyawan tetap. Menjadi karyawan tetap terasa lebih tenang dalam
mengatur belanja keperluan sehari-hari. Tidak ada lonjakan biaya hidup
seperti pekerja proyek yang baru pindah. Karena orang yang baru pindah
kecenderungan belanjanya akan lebih besar, mungkin karena belum kenal
situasi harga ditempat yang baru. Selain itu, pekerja tetap lebih banyak
waktu untuk mencari kerja ceperan diluar pekerjaan utama.
fitterplmb's blog
No comments:
Post a Comment